أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيمِ
Sebentar lagi ramadhan
meninggalkan kita, dan saat ini kita memasuki malam-malam dipeliharanya kita
dari api neraka.
Di sepuluh malam terakhir
ini kita disunahkan untuk melakukan itikaf di masjid.
Dalam sebuah hadits
yang diriwayatkan Bukhari, Abu Daud dan Ibnu Majah bahwa Rasul SAW. beri’tikaf
10 hari terakhir Ramadhan. Pada tahun terakhir berjumpa Ramadhan (sebelum wafat),
Beliau i’tikaf selama 20 hari. Kebiasaan I’tikaf ini diteruskan oleh para
Sahabat dan istri-istrinya setelah peninggalan Beliau.
Ibadah i’tikaf
bertujuan mulia yaitu untuk menggapai malam lailatul qadar yang punya keutamaan
ibadah yang dilakukan lebih baik daripada 1000 bulan. Di antara tujuan i’tikaf
adalah untuk menggapai malam tersebut. Dan yang paling utama bila i’tikaf
dilakukan di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. Mudah-mudahan kita
diberikan jalan untuk melakukan ibadah i’tikaf tersebut demi mencontoh sunnah
Nabi kita –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.
Apa itu itikaf ?
yaitu berdiam diri
dimasjid. Dimana didalam fikih untuk melakukan itikaf ada ketentuan/syaratnya,
a. bahwa
Masjid nya itu harus yang dipakai untuk sholat jum’at
b. Masjid
nya telah di waqafkan (bukan milik pribadi, maka tidak sah itikaf di masjid yg
belum diwakafkan)
- ·
Ketika akan ke masjid kita berdoa memohon
perlindungan kepada Allah SWT
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْ
نِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ
الرِّجَالِ
"Allahumma inni a'udzubika minal hammi wal
hazani wa a'udzubika minal 'ajzi wal kasali wa a'udzubika minal jubni wal
bukhli wa a'udzubika min ghalabatiddaini wa qahrirrijali"
"Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau
dari lemah dan malas.
Aku berlindung kepada Engkau dari sifat pengecut dan kikir. Dan aku
berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan
manusia." (HR Abu Dawud 4/353) :
- ·
Ketika akan memasuki masjid, ber doa
memohon perlindungan dibukakan pintu Rahmat
اَللّهُمَّ
افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ.
“Allahummaf-tahlii abwaaba rahmatika”.
Artinya :
“Wahai Tuhanku,
bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu"
- ·
Melangkah memasuki masjid dengan kaki kanan
Apa yang dilakukan ketika itikaf
1.
Muhasabah (menghisab diri
sendiri/menghitung-hitung/introspeksi/merenung)
a.
Yaitu berintrospeksi hablumminallah dan habluminannas
b. Bagaimana
hubungan kita selama ini kepada Allah SWT
c.
Bagaimana hubungan kita kepada kedua orang tua kita
d. Bagaimana
hubungan kita selama ini kepada Istri dan anak-anak
e. Bagaimana
hubungan kita selama ini kerabat, sahabat dan tetangga
f.
Menghisab diri akan apa-apa yang telah dan akan dilakukan
g.
Mempersiap diri (membawa bekal) bahwa kita akan menemui kematian
h. Menghisab
diri sendir sebelum dihisab di yaumil hisba nanti
“Hai
orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (QS Al Hasyr [59]: 18).
Umar bin Khathab pernah berkata, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab
dan timbanglah diri kalian sebelum kalian ditimbang karena lebih mudah bagi
kalian menghisab diri kalian hari ini daripada besok (hari kiamat). Dan bersiaplah
untuk menghadapi pertemuan terbesar. Ketika itu, kalian diperlihatkan dan tidak
ada sesuatu pun pada kalian yang tersembunyi.” (Az Zuhd, Ahmad bin
Hambal, h. 177)
2.
Lakukan sholat tahiyatul masjid, setelah selesai lanjutkan
3.
Memperbanyak membaca Alqur’an
4.
Sholat sunah taubat 2-4 rakaat, dimana setelah membaca al
fatehah rakaat 1-2 membaca QS Al Kafirun 11x Al Ikhlas 11x begitupun rakaat ke
3-4.
Kenapa QS Al
kafirun :
Karena menunjukan iman
kita kepada Allah sebagaimana sebab turunnya QS Al kafirun ketika nabi
didatangi sekelompok orang2 yahudi dan nasrani, yang ingin berdamai dengan nabi
bahwa mereka akan melakukan ibadah dihari jum’at tetapi dengan syarat agar nabi
juga melakukan/mengikuti ibadah mereka di hari sabtu (yahudi) dan hari minggun
(nasrani). Maka turunlah QS Al Kafirun.
Kenapa QS Al
Ikhlas :
Bahwa membaca QS Al Ikhlas
pahalanya seperti membaca 1/3 Al Qur’an dan jika membaca 3x maka seperti
mengkhatamkan Al qur’an
Kenapa sholat
taubat..?
karena kita tidak tahu
umur kita, apakah kita masih dapat bertemu ramadhan tahun depan.
5. Sholat
hajat, setelah membaca Al fatehah membaca QS Asy Syarh (alam nasroh)
rakaat ke dua QS At Takaatsur
Kenapa alam
nasroh :
Karena QS Asy Syarh
bercerita tentang “Allah telah mengangkat segala beban dari pundak kita dan
ketika datang kesulitan pasti Allah berikan kemudahan setelahnya”
Kenapa At
Takaatsur
Karena QS At Takaatsur
bercerita tentang manusia yang serakah menumpuk harta, yang semua itu akan
dimintakan pertanggungan jawab.
6. Setelah
selesai semua, maka kita duduk dan berniat untuk beritikaf, maka tidak sah
orang yang beritikaf tanpa niat.
نَوَيْتُ اَنْ
اِعْتِكَفَ فِى هَذَا المَسْجِدِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
“saya berniat I’tikaf
di dalam masjid ini, sunat karen Allah ta’ala
7. Setelah
niat maka kita diam tidak boleh bicara cukuplah kita takbir, tahlil, tahmid,
dzikir dan amalan lainnya
o
Bagaimana kalau kita bicara.. maka
itikafnya batal. Maka ulangi niat itikaf kita, kita keluar dari masjid lalu
niat ulang ketika masuk kembali
o
Bahwa Pahala itikaf itu lebih baik dari
dunia dan seisinya, karena
o
Ketika itikaf kita muhasabah
(menghitung-hitung diri), apakah mati kita khusnul khotimah atau su’ul
khotimah, Apakah Allah ridho akan hidup kita atau Allah murka..?Betapa banyak
dosa kita dan tidak pandai bersyukur akan nikmat yang Allah berikan.. Fabiayyi
ala irobikuma tukadziban.
1.
membaca istighfar 100x, seperti kalimat istigfar yang biasa
atau sebagai berikut:
Astagfirullaha rabbi min kulli dzanbin wa
atuubu ilaiih.
Artinya: “Aku memohon ampunan kepada
Tuhanku, dari dosa-dosa, dan aku bertaubat kepada-Mu”
2.
Selesai membaca istighfar lalu membaca shalawat nabi 100x,
yakni:
Allahuma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin
shalaatarridhaa wardha ‘an ashaabihir ridhar ridhaa.
Artinya: “Ya Allah, beri karunia
kesejahteraan atas jungjunan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridhai, dan
diridailah daripada sahabat-sahabat sekalian.”
3.
Membaca doa sbb :
"Allahumma anta robbii laa ilaaha
illaa anta, kholaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika
mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika
‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuua laa yaghfirudz dzunuuba
illa anta"
”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau,Engkau
yang menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu
dan akan menjalankannya dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala
kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap
diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada
yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau”
Laa ilaha illallohul haliimul kariimu
subhaanallohi robbil ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin. As
`aluka muujibaari rohmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata ming kulli
birri wassalaamata ming kulli itsmin Laa tada’ lii dzamban illa ghofartahu
walaa hamman illaa farojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitahaa
yaa arhamar roohimiin.
Artinya: “Tidak ada Tuhan melainkan Allah
Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy
yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah
aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan
ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau
biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu
kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat
yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling
Pengasih dan Penyayang.”
4.
Setelah itu, mohonlah kepada Allah apa yang kita inginkan,
insya Allah, Allah mengabulkannya. Amin.
5. memperbanyak doa "Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ ''Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku."
Suatu ketika, Aisyah RA pernah bertanya kepada Nabi SAW, ”Katakan padaku
wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam
adalah lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?” Beliau
menjawab, “Katakanlah (pintalah): Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ ''Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Mari diakhir ramadhan ini
kita tingkatkan amal ibadah kita, karena betapa banyak orang yang melupakan
Allah diakhir ramadhan, sibuk dengan mudik dan kegiatan dunia lainnya.
Semoga Allah ampuni dosa
kita dan Allah terima segala ibadah kita, dijadikan ibadah tahun ini ibadah
yang terbaik. Dan semoga Allah jadikan kita golongan yang “la allakum tattakun”
Wassalam