iklan

iklan banner iklan banner iklan banner iklan banner

Selasa, 15 Desember 2020

Kisah-kisah : Nabi YUSUF AS dan rekayasa pembunuhannya

 *kisah nabi yusuf AS*



Sahabat...!!! Menarik kisah yang ditampilkan Al Qur'an tentang Rekayasa Pembunuhan Yusuf AS 


Dalam rangka menutupi konspirasi kejahatan yang mereka lakukan, para saudara Yusuf melucuti baju Nabi Yusuf 'alaihissalam dan kemudian melumurinya dengan darah palsu dari darah domba. Mereka sengaja sembelih domba demi menutupi kejahatan mereka.


Dirasa sudah cukup untuk memberikan bukti yang direkayasa sedemikian rupa, mereka mendatangi ayah mereka Nabi Ya'kub seraya meyakinkan bahwa Yusuf telah mati diterkam serigala dengan segala bukti-bukti tipu daya.


Padahal, mereka membinasakan Yusuf dengan memukul dan memasukkannya ke dalam sumur di tengah gurun pasir yang tandus. Begitulah kezhaliman saudara-saudaranya kepada Yusuf yang saat itu masih remaja.


Para saudara Yusuf menunggu waktu malam hari untuk menemui ayah mereka, sembari membawa bukti baju Yusuf yang berlumuran darah yang telah mengering itu. Mereka katakan bahwa itu darah Yusuf yang telah mati.


Mereka membawa bukti baju yang berlumuran darah, dengan alasan Yusuf diterkam serigala buas. Mereka lupa bahwa serigala tidak mungkin memangsa korban, sedangkan bajunya masih utuh, tidak ada robekan sama sekali. Mereka lupa merobek-robek baju itu.


Mereka memang berhasil mencelakakan Nabi Yusuf dengan makar mereka, tapi sepandai-pandainya aroma busuk kejahatan yang disembunyikan, tetap saja amis busuknya tercium, disebabkan ada banyak kejanggalan aneh.


Nabi Ya'kub yang tidak menemukan pertanda cakaran serigala justru heran. Bagaimana mungkin putranya diterkam serigala, sementara tak ada robekan sama sekali bekas cakaran serigala. Bagaimana mungkin Nabi Ya'kub bisa mempercayai kebohongan seperti itu?


Narasi yang dibangun dan diviralkan untuk memaksa agar Ya'qub AS mempercayai bahwa Nabi Yusuf diterkam serigala, namun akal sehatnya berkata, bagaimana mungkin, sedangkan bajunya tak ada robekan sama sekali?


Wallahu A'lam