iklan

iklan banner iklan banner iklan banner iklan banner

Jumat, 26 Juli 2019

SABAR


salah satu syarat TAKWA adalah Sabar
Dalam hal ini SABAR yang dimaksud adalah

Sabar
1.       Sabar dalam SITUASI
2.       Sabar dalam KONDISI
Salah satu hamba yang tergolong sabar adalah nabiyullah Ayub

Sabar dalam SITUASI
v  Situasi tidak lepas dari apa yang dikatakan waktu,
Waktu laksana pedang, siapa yang tidak sabar akan terpotong oleh waktu
Tanda sabar dalam urusan waktu
Ø  Allah akan memberikan sesuatu sesuai kebutuhan hambanya
Maka orang yang sabar dalam urusan waktu ia mengerti kebutuhannya, jika berdoa ia akan diberikan sesuai kebutuhan/waktunya
Ø  Allah akan memberikan sesuai CITA-CITA (HARAPAN/KEINGINAN)
Cita-cita orang yang bertakwa minimal adalah mati masuk surga

Sekaliber sabahat Umar pun tidak sabar ketika seorang yahudi menagih hutang kepadanya.
Sekaliber sabahat Ustman bin Affan pun tidak sabar ketika melayani pengemis buta.

Dalam sabar urusan waktu (kebutuhan) Al Qur’an menjelaskan dalam surat Ar’ Rahman : Fabi'ayyi ala'i rabbikuma tukazziban” sesungguhnya manusia seringkali/selalu  BERDUSTA” AKAN NIKMAT ALLAH .

Dalam sabar urusan waktu (cita-cita), seringkali dalam berdoa/meminta/berharap manusia memohon agar pertolongan/doa cepat terkabul (tidak sabar). Padahal Allah meminta hambanya banyak “BERSYUKUR/INKAR”  karena dengan syukur pasti Allah tambah-tambah nikmatnya.
La in syakartum la azidannakum wala in kafartum inna adzabi lasyadid." (QS Ibrahim :7)

Sabar dalam waktu yaitu APA YANG PERTAMA,
Yaitu apa yang pertama  keluar/terucap/terbesit disana lah apakah kita termasuk golongan yang sabar/tidak

Sabar dalam KONDISI
1.       Sabar dalam menerima perintah
2.       Sabar dalam mencegah perbuatan keji/maksiat
Dalilnya “watawa saubil haq watawa soubi sabr”

Ø  Jika dalam kondisi menjalankan perintah tidak sabar akan terjadi kerusakan
Ø  Demikian juga bila dalam mencegah kemungkaran (keji/maksiat) tidak sabar akan terjadi kerusakan
Ø  Tanpa pertolongan Allah manusia tidak akan dapat menjalankan perintah dan mencegah maksiat .
Ø  Manusia sesungguhnya tidak sabar kecuali dengan pertolongan Allah itulah yang dikata “LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH”

Tanpa pertolongan Allah manusia tidak dapat menjalankan perintah
Ø  Walau rumah di depan masjid tanpa pertolongan Allah tidak bakal manusia dapat datang ke masjid
Ø  Walaupun kaya raya tanpa pertolongan Allah belum ia dapat menunaikan ibadah haji
Ø  Tanpa pertolongan Allah manusia tidak akan dapat mencegah kemungkaran

SABAR serang suami ada di ISTRI
SABAR seorang istri ada di TANGGUNG JAWAB

Sabar dalam waktu yaitu APA YANG TERAKHIR
Dalam beribadah/beramal sering kali manusia menganggap hasil jerih payahnya, padahal semuanya adalah karena pertolongan Allah SWT

Kesimpulan :
para ahli dzikir (sufi) tiada lepas ucapannya dari kalimat : “LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH”
ORANG YANG SABAR : ORANG YANG MEMAHAMI KALIMAT RASULULLAH : LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAHIL ALIYIM ADZIM
Dalam segala keadaan (situasi/kondisi) maupun mengerjakan perintah/meninggalkan kemungkaran senantiasa “La haula wala quwwata illa billah” manusia tidak mampu kecuali dengan pertolongan Allah
Karena SABAR itu milik Allah, Dialah pemilik asma “AS SABRU”


Menghilangkan susuk
Baca bismillahi masya Allah la quwwata illa billah 21x
Shalawat 21x
Kirim Al Fateha kp yang mengijazahkan (KH. Elang Sulaiman)
Niatkan “biridho lillahi ta’ala”
Lalu usapkan tempat dimana susuk tsb berada
dari KH Elang Sulaiman Surya kusumah bin KH M Oezair Surya kusumah Cirebon (59:45)                

Kajian akidah - 20190715

Basyiru - Ust. Drs. H. Alm Nata Mulyana
https://youtu.be/wjVeks9hX_E