salah satu syarat TAKWA adalah Sabar
Dalam hal ini SABAR yang dimaksud adalah
Sabar
1.
Sabar dalam SITUASI
2.
Sabar dalam KONDISI
Salah satu hamba yang tergolong sabar adalah nabiyullah
Ayub
Sabar dalam SITUASI
v Situasi tidak lepas dari apa yang dikatakan waktu,
Waktu laksana pedang, siapa yang tidak sabar akan terpotong
oleh waktu
Tanda sabar dalam urusan waktu
Ø
Allah akan memberikan
sesuatu sesuai kebutuhan hambanya
Maka orang yang sabar dalam urusan waktu ia mengerti
kebutuhannya, jika berdoa ia akan diberikan sesuai kebutuhan/waktunya
Ø
Allah akan memberikan sesuai
CITA-CITA (HARAPAN/KEINGINAN)
Cita-cita orang yang bertakwa minimal adalah mati masuk
surga
Sekaliber sabahat Umar pun tidak sabar ketika seorang
yahudi menagih hutang kepadanya.
Sekaliber sabahat Ustman bin Affan pun tidak sabar ketika
melayani pengemis buta.
Dalam sabar urusan waktu (kebutuhan) Al Qur’an
menjelaskan dalam surat Ar’ Rahman : “Fabi'ayyi ala'i rabbikuma tukazziban” sesungguhnya
manusia seringkali/selalu “BERDUSTA”
AKAN NIKMAT ALLAH .
Dalam sabar urusan waktu (cita-cita),
seringkali dalam berdoa/meminta/berharap manusia memohon agar pertolongan/doa
cepat terkabul (tidak sabar). Padahal Allah meminta hambanya banyak “BERSYUKUR/INKAR”
karena dengan syukur pasti Allah
tambah-tambah nikmatnya.
" La in syakartum la azidannakum wala in kafartum inna adzabi lasyadid." (QS
Ibrahim :7)
Sabar dalam waktu yaitu APA YANG PERTAMA,
Yaitu apa yang pertama keluar/terucap/terbesit disana lah apakah kita
termasuk golongan yang sabar/tidak
Sabar dalam KONDISI
1.
Sabar dalam menerima
perintah
2.
Sabar dalam mencegah
perbuatan keji/maksiat
Dalilnya “watawa saubil haq watawa soubi sabr”
Ø
Jika dalam kondisi
menjalankan perintah tidak sabar akan terjadi kerusakan
Ø
Demikian juga bila dalam
mencegah kemungkaran (keji/maksiat) tidak sabar akan terjadi kerusakan
Ø
Tanpa pertolongan Allah
manusia tidak akan dapat menjalankan perintah dan mencegah maksiat .
Ø
Manusia sesungguhnya tidak
sabar kecuali dengan pertolongan Allah itulah yang dikata “LA HAULA WALA
QUWWATA ILLA BILLAH”
Tanpa pertolongan Allah manusia tidak dapat menjalankan
perintah
Ø
Walau rumah di depan masjid
tanpa pertolongan Allah tidak bakal manusia dapat datang ke masjid
Ø
Walaupun kaya raya tanpa
pertolongan Allah belum ia dapat menunaikan ibadah haji
Ø
Tanpa pertolongan Allah
manusia tidak akan dapat mencegah kemungkaran
SABAR serang suami ada di ISTRI
SABAR seorang istri ada di TANGGUNG JAWAB
Sabar dalam waktu yaitu APA YANG TERAKHIR
Dalam beribadah/beramal sering kali manusia menganggap
hasil jerih payahnya, padahal semuanya adalah karena pertolongan Allah SWT
Kesimpulan :
para ahli dzikir (sufi) tiada lepas ucapannya dari
kalimat : “LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH”
ORANG YANG SABAR : ORANG YANG MEMAHAMI KALIMAT RASULULLAH
: LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAHIL ALIYIM ADZIM
Dalam segala keadaan (situasi/kondisi) maupun mengerjakan
perintah/meninggalkan kemungkaran senantiasa “La haula wala quwwata illa billah”
manusia tidak mampu kecuali dengan pertolongan Allah
Karena SABAR itu milik Allah, Dialah pemilik asma “AS
SABRU”
Menghilangkan susuk
Baca bismillahi masya Allah la quwwata illa billah 21x
Shalawat 21x
Kirim Al Fateha kp yang mengijazahkan (KH. Elang
Sulaiman)
Niatkan “biridho lillahi ta’ala”
Lalu usapkan tempat dimana susuk tsb berada
dari KH Elang Sulaiman Surya
kusumah bin KH M Oezair Surya kusumah Cirebon (59:45)
Kajian akidah - 20190715
Basyiru - Ust. Drs. H. Alm Nata Mulyana
https://youtu.be/wjVeks9hX_E
Tidak ada komentar:
Posting Komentar