iklan

iklan banner iklan banner iklan banner iklan banner

Senin, 04 Maret 2013

MAKSIAT/PERBUATAN DOSA


MAKSIAT/PERBUATAN DOSA

Manusia adalah makhluk sosial, sehingga manusia bergantung kepada makhluk lainnya. Dan didalam kehidupan sosialnya/pergaulannya, manusia dapat melakukan perbuatan maksiat/dosa dengan makhluk lainnya baik itu dilakukan dengan sengaja maupun tidak dengan sengaja.

MAKSIAT YANG DI SENGAJA
 Perbuatan maksiat/dosa, dpt merusak diri sendiri, keluarga maupun lingkungan. Dan diantara bentuk maksiat yang di sengaja adalah perbuatan DZOLIM.
·         DZOLIM : menganiaya diri sendiri
seperti kisah nabi Adam dimana 1 kali ia berbuat dosa/maksiat (memakan buah terlarang), maka dirinya dan keturunannya terusir dari surganya Allah SWT, terpisahkan dirinya dari Siti Hawa dan di telanjangkan (dibuat malu) oleh Allah SWT
 40 tahun lamanya nabi Adam bertaubat, dan Allah ampuni dosanya maka dipertemukan kembali ia kepada istrinya Siti Hawa di bukit yang bernama JABL RAHMAH di kota makkah.
taubatnya nabi Adam dengan mengucapkan :
Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamana lana kunnana minal khosirin“Artinya : Ya Allah , kami telah mendholimi pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi.

sebagaimana pula kisah nabi Yunus, yang marah kepada kaumnya dan pergi meninggalkan kaumnya padahal Allah belum mengizinkan nabi Yunus untuk meninggalkan kaumnya. maka Yunus pergi ke tepi laut dan menaiki kapal.
 Maka Allah uji Nabi Yunus dengan mengirimkan ikan besar kepadanya dan mengilhamkan kepadanya untuk menelan Yunus. maka di kegelapan perut ikan  itu Yunus berdoa, “Lailaha illa anta subhanaka inni kuntum minadh dholimin“ (al anbiya;87)“Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.
  Yunus berada dalam tiga kegelapan; kegelapan perut ikan, kegelapan lautan, dan kegelapan malam. Hal ini sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala,
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, “Bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.”–Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al Anbiyaa’: 87-88)

maksiat nabi Adam hanya 1 kali berbuat dosa, dihinakan Allah, dibuang dari kenikmatan surga untuk dirinya dan keturunannya dan marahnya Nabi Yunus karena kaumnya ingkar kepada Tuhan dan ia marah kepada kaumnya karena sebab tersebut, Allah hukum Nabi Yunus dengan ditelan ikan dan mengalami 3 kegelapan didalamnya.
 Maka bagaimanakah kita, yang berkali2 berbuat maksiat. masih pantaskah kita meminta surga, masih pantaskah kita berdiam di buminya Allah.
 Beruntunglah kita umat Nabi Muhammad yang Allah tunda adzabNya kepada kita, karena taubat kita masih ditunggu hingga nafas di tenggorokan.
 Jikalah nabi Adam dan nabi Yunus dengan doanya Allah ampuni.. Bagaimanakah doa kita agar mendapat ampunan Allah Robbul Jalil.
 Maka obatnya adalah TAUBATAN NASUHA, tobat dengan sebenar2nya dan dengan kesadaran bahwa kita ini ahli maksiat, bahwa kita ini tempatnya salah dan dosa, hanya Allah yang Mukholafatuhu lilhawadist.

  "Ya Allah ampunilah hamba yang dhoif dan bodoh ini, sekiranya tulisan ini terdapat kesalahan dan membawa mudharat"

Tidak ada komentar: