MAKSIAT/PERBUATAN
DOSA
Manusia adalah makhluk sosial, sehingga manusia bergantung kepada makhluk lainnya. Dan didalam kehidupan sosialnya/pergaulannya, manusia dapat melakukan perbuatan maksiat/dosa dengan makhluk lainnya baik itu dilakukan dengan sengaja maupun tidak dengan
sengaja.
MAKSIAT YANG DI
SENGAJA
Perbuatan
maksiat/dosa, dpt merusak diri sendiri, keluarga maupun lingkungan. Dan
diantara bentuk maksiat yang di sengaja adalah perbuatan DZOLIM.
·
DZOLIM : menganiaya diri sendiri
seperti kisah nabi
Adam dimana 1 kali ia berbuat dosa/maksiat (memakan buah terlarang), maka
dirinya dan keturunannya terusir dari surganya Allah SWT, terpisahkan dirinya
dari Siti Hawa dan di telanjangkan (dibuat malu) oleh Allah SWT
40 tahun
lamanya nabi Adam bertaubat, dan Allah ampuni dosanya maka dipertemukan kembali
ia kepada istrinya Siti Hawa di bukit yang bernama JABL RAHMAH di kota makkah.
taubatnya nabi Adam
dengan mengucapkan :
“Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamana lana kunnana minal
khosirin“Artinya : Ya Allah , kami telah mendholimi
pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami
tentulah kami menjadi orang yang rugi.
sebagaimana pula
kisah nabi Yunus, yang marah kepada kaumnya dan pergi meninggalkan kaumnya
padahal Allah belum mengizinkan nabi Yunus untuk meninggalkan kaumnya. maka
Yunus pergi ke tepi laut dan menaiki kapal.
Maka Allah uji
Nabi Yunus dengan mengirimkan ikan besar kepadanya dan mengilhamkan kepadanya
untuk menelan Yunus. maka di kegelapan perut ikan itu Yunus berdoa, “Lailaha illa anta subhanaka inni kuntum minadh dholimin“ (al anbiya;87)“Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau,
sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.
” Yunus berada dalam tiga kegelapan;
kegelapan perut ikan, kegelapan lautan, dan kegelapan malam. Hal ini
sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala,
“Dan (ingatlah kisah)
Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa
Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan
yang sangat gelap, “Bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau.
Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.”–Maka Kami
telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan
demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al Anbiyaa’: 87-88)
maksiat nabi Adam
hanya 1 kali berbuat dosa, dihinakan Allah, dibuang dari kenikmatan surga untuk
dirinya dan keturunannya dan marahnya Nabi Yunus karena kaumnya ingkar kepada
Tuhan dan ia marah kepada kaumnya karena sebab tersebut, Allah hukum Nabi Yunus
dengan ditelan ikan dan mengalami 3 kegelapan didalamnya.
Maka
bagaimanakah kita, yang berkali2 berbuat maksiat. masih pantaskah kita meminta
surga, masih pantaskah kita berdiam di buminya Allah.
Beruntunglah
kita umat Nabi Muhammad yang Allah tunda adzabNya kepada kita, karena taubat
kita masih ditunggu hingga nafas di tenggorokan.
Jikalah nabi
Adam dan nabi Yunus dengan doanya Allah ampuni.. Bagaimanakah doa kita agar
mendapat ampunan Allah Robbul Jalil.
Maka obatnya
adalah TAUBATAN NASUHA, tobat dengan sebenar2nya dan dengan kesadaran bahwa
kita ini ahli maksiat, bahwa kita ini tempatnya salah dan dosa, hanya
Allah yang Mukholafatuhu lilhawadist.
"Ya
Allah ampunilah hamba yang dhoif dan bodoh ini, sekiranya tulisan ini terdapat
kesalahan dan membawa mudharat"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar