Walimatus safar
Walimatus safar dilakukan dalam rangka halal bi halal, silaturahmi untuk saling maaf memaafkan antara orang yang akan safar dengan orang-orang yang akan ditinggalkan.
Hal ini hanya kebiasaan/adat di Indonesia. Walimatus safar tentu tidak dikenal dalam manasik haji karenanya tidak berhubungan dengan tatacara ibadah dan Rosulullah SAW juga tidak mencontohkan.
Walimatu safar haji diadakan dengan mengundang tetangga 40 rumah kekanan kekiri, depan belakang. Bila tetangganya masih ada yang kelaparan maka belum wajib baginya menunaikan haji.
Tetapi bagaimana mungkin kita mengurusi ekonomi tetangga ?
Maka dengan walimatu safar ini lah, kita meminta kepada tetangga kita “halalan” (dihalalkan/dimaafkan) dengan mengucapkan “mohon maaf lahir bathin bila selama bertetangga banyak salah dan dosa ..... dst) tetapi yang lebih utama adalah mendatangi tetangganya satu persatu dan bila ada tetangganya yang kelaparan bawakan makanan/beras untuk persedian sebulan yaitu selama kita menunaikan ibadah haji. Jangan sampai ketika kita haji ada tetangga kita yang kelaparan.
Diriwayatkan dari Imam Malik ra.
tentang seorang miskin bernama ABDULLAH
yang menabung sedikit demi sedikit untuk menunaikan haji, dimana ketika ongkos
untuk menunaikan haji telah cukup. Datanglah tetangganya kepadanya mengadu
tentang anaknya yang sakit dan tetangganya ini bermaksud meminjam uang kepada Abdullah
untuk biaya pengobatan anaknya tersebut.
Tanpa berpikir panjang Abdullah ini mengambil tabungan hajinya dan diserahkan kepada tetangganya tersebut. “wahai Bapak, ambil uang ini untuk berobat anakmu. Sesungguhnya inilah hajiku”.
Ketika musim haji tiba, tatkala imam malik selesai menunaikan ibadah haji, dan beristirahat dengan memandang kabah, imam malik lalu tertidur karena kelelahannya.
Dalam tidurnya, imam Malik mendengan percakapan 2 orang malaikat dimana malaikat 1 bertanya kepada malaikat ke 2 :
Malaikat 1 : Ada berapa jumlah jamaah haji tahun ini
Malaikat 2 : 600 ribu orang
Malaikat 1 : berapa orang yang diterima ibadah hajinya
Malaikat 2 : tidak ada, tetapi karena ada seorang yang pergi hajinya karena Allah ta’ala maka seluruh jamaah haji tahun ini diterima ibadahnya.
Malaikat 1 : apakah orang itu ada diantara jamaah tahun ini
Malaikat 2 : tidak ada, saat ini orang tersebut sedang bekerja sebagai kuli panggul
Maka terbangunlah Imam Malik ra. Lalu ia mencari orang yang dimaksud para malaikat tersebut. Atas izin Allah bertemulah Imam Malik ra dengan Abdullah. Lalu Imam Malik bertanya kepada Abdullah
Imam Malik : Wahai Abdullah, apakah engkau telah menunaikan ibadah haji..?
Abdullah : belum, tetapi sesungguhnya aku telah menabung untuk menunaikan ibadah haji. Tetapi ketika telah cukup tabunganku, anak tetanggaku jatuh sakit dan ia meminta pertolongan ku untuk pengobatan anaknya tersebut. Maka kuberikan tabunganku tersebut kepadanya dan kukatan bahwa inilah hajiku.
Mendengar hal demikian, menangislah imam Malik. Lalu Imam malik bercerita ke Abdullah tentang mimpinya. “wahai Abdullah disebabkan niat kamu yang tulus tersebut, maka seluruh ibadah jamaah haji tahun ini diterima Allah SWT.”
Maka inilah maksud dari di adakannya walimatu safar/ berhalal bi halal.
Jangan sampai kita dzolim kepada tetangga kita.
by ust Nata Mulyana, Agustus 2014