iklan

iklan banner iklan banner iklan banner iklan banner

Kamis, 04 Desember 2014

Kisah-kisah : Nabi Ibrahim AS dan kematian

Kisah-kisah : Nabi Ibrahim AS dan kematian

Nabi Ibrahim mendapat gelar khalilullah yang artinya kekasih Allah. Predikat ini bukan bikinan atau keinginan manusia apalagi permintaan Nabi Ibrahim sendiri. Tetapi langsung Allahlah yang menganugrahkanya seperti yang tercantum dalam ayat Al-Quran (Q.S. An-Nisa : 125). Sebagai kekasih Allah tentu saja Ia (Allah) sangat sayang kepadanya; Sangat dekat dan do’anya selalu dikabulkan. Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 124 s.d.129

Pada suatu hari Allah memerintah malaikat Izrail untuk mencabut nyawa nabi Ibrahim tetapi bila nabi Ibrahim belum mau, maka Izrail diperintahkan untuk kembali ke langit.
Dan turunlah malaikat maut (Izrail) atas perintah Allah SWT kebumi dan mengetuk pintu rumah Nabi Ibrahim AS, dan terjadilah dialog antara nabi Ibrahim AS dengan malaikat maut.

Malaikat            : Assalamu’alaikum, ya Ibrahim
Ibrahim             : Wa’alaikumusallam ya sahabatku Izrail. Ada maksud apa engkau mengetuk pintu rumahku apakah engkau datang sebagai tamuku atau engkau datang dalam rangka melaksanakan tugas ?
Malaikat            : Ya Ibrahim, aku datang untuk menunaikan tugasku kepadamu
Ibrahim             : baik, tetapi ada 1 pertanyaanku padamu
Malaikat            : apa itu..
Ibrahim             : Hai Malaikat Maut, bagaimana menurutmu bila ada kekasih mencabut nyawa kekasihnya sendiri ?

Mendapat pertanyaan tersebut malaikat Izrail bingung, lalu naik lah ia ke langit menemui Allah S.W.T untuk melaporkan hal itu, lalu Allah berfirman menyuruh Izrail bertanya kembali kepada Ibrahim, “Bagaimana menurutmu bila ada  seorang kekasih yang tidak mau bertemu kekasihnya ?”

Izrail pun turun menyampaikan firman Allah tersebut ke Ibrahim, lalu Ibrahim menjawab : “Kalau demikian, Cabutlah nyawaku sekarang juga”
========================================================================
  • Jika demikian apakah kita cinta Allah dan RasulNYA…

Minggu, 30 November 2014

Pelajaran Budi Pekerti

Pada suatu masa hiduplah seorang kakek bersama anak dan cucunya, kakek yang sudah tua renta sudah mulai pikun dikarena umurnya yang sudah menginjak 75 tahun. Setelah istrinya meninggal dunia maka si kakek tua ini dirawat oleh anak semata wayangnya, hiduplah si kakek dirumah anaknya bersama dengan cucu laki-lakinya.

Karena penyakit pikunnya si kakek sering kali membuat jengkel orang-orang disekitarnya terutama anaknya yang merawat dia. Seringkali si kakek bercerita ke tetangganya bahwa anak tidak memberinya makan, padahal anaknya telah memberinya makan dan merawatnya setiap hari.
Sering pula si kakek ini membuang hajat sembarang, sehingga membuat jengkel si anak. Segala kebaikan yang diberikan oleh si anak si kakek ini tidak pernah bersyukur dan malah mejelek-jelekan si anak kepada orang-orang yang di jumpainya.
Maka saking jengkelnya sianak karena ulah si kakek, dibuatlah oleh si anak ini anyaman bambu yang besar. Melihat ayahnya membuat keranjang yang sangat besar sianak (cucu dari kakek) bertanya kepada ayah :

Cucu      : “ayah untuk apa ayah membuat keranjang yang sangat besar itu”
Ayah      : “ayah akan mengurung kakekmu dengan keranjang ini dan membuangnya ketengah hutan”
Cucu      : “kenapa ayah membuang kakek ke tengah hutan..? “
Ayah      : “biar kakekmu dimakan macan, karena kakekmu seringkali membuat jengkel ayah biarlah kita hidup tanpa kakekmu yang tidak berguna itu.

Maka ketika keranjang yang dirajut sudah selesai, tibalah saat dimana si kakek ini dimasukan kedalam keranjang untuk dibuang ketengah hutan, agar sianak terbebas dari ayahnya yang cerewet dan seringkali menyusahkan itu. Ketika si ayah akan membawa si kakek ketengah hutan terjadilah dialog antar si ayah dengan anaknya (cucu dari si kakek).  


Cucu      : ayah mau dibawa kemana si kakek
Ayah      : mau ayah buang kehutan kakek mu yang cerewet dan menyusahkan ini
Cucu      : aku ikut ayah..
Ayah      : jangan kamu tunggu dirumah saja di hutan berbahaya..
Sianak merajuk terus untuk ikut ayahnya kehutan, tetapi si ayah tetap melarang si anak untuk ikut membuang kakeknya ke tengah hutan.
Cucu      : baiklah ayah, tetapi kalau aku tidak boleh ikut.. aku titip sesuatu untuk ayah..
Ayah      : baik, apa itu nak..
Cucu      : tolong kalau ayah sudah melepaskan kakek ketengah hutan, keranjang ayah bawa pulang ya..
Ayah      : untuk apa keranjang itu nak..
Cucu      : nanti kalau ayah sudah tua, pikun, cerewet dan menyusahkan aku. Aku akan menggunakan keranjang tersebut untuk membuang ayah ketengah hutan..
Hikmah
  • Bahwa sikap anak kita terhadap kita kelak  adalah sebagaimana sikap kita kepada orangtua kita. Anak akan senantiasa meniru dan mencontoh orangtuanya.
  •  Maka pandai-pandailah mendidik anak-anak kita

Jumat, 26 September 2014

Kisah-kisah : HAJI DAN KURBAN

HAJI DAN KURBAN

Suatu hari, dalam perjalanan menuju Baitullah untuk menunaikan ibadah haji, Abdullah bin Mubarak sempat singgah di kota Kufah. Tanpa ia sengaja, Mubarak melihat wanita memungut bangkai ayam di tempat sampah kemudian mencabuti bulu-bulunya.
Lalu Mubarak menanyai wanita tersebut, "Ayam ini bangkai atau sudah disembelih?" Si wanita menjawab, “Bangkai, dan aku akan memakan bersama anak-anakku yang kelaparan," jawabnya polos dan jujur.
 "Kenapa engkau berani melanggar ketetapan Rasulullah, karena memakan bangkai tidak dibenarkan dalam Islam?" tanyanya lagi. 

Awalnya, wanita itu menolak berterus terang tentang sebab ia berani memakan bangkai. Namun karena Mubarak terus mendesak, akhirnya ia menceritakan keadaan yang derita selama ini.
“ya Tuan,  bangkai ini halal bagiku tetapi bagi tuan bangkai ini haram, bagi kami ini adalah darurat tetapi bagi tuan, tidak”
"sesungguhnya, sudah tiga hari ini, aku dan anak-anakku tidak makan," kisah si ibu dengan sedih. Mendengar penuturan itu, Mubarak segera menuju perkemahannya. Lalu ia tuntun keledai dan perbekalannya ke rumah wanita tadi. Lantas Mubarak memberikannya sembari berpesan, "Jangan lagi engkau dan anak-anakmu memakan bangkai yang diharamkan itu," tuturnya.
Wanita itu hanya bisa termangu tidak percaya dengan apa yang dilakukan Mubarak. Padahal barang yang diberikan Mubarak itu bekal menuju Mekah untuk beribadah ke Baitullah. Akhirnya wanita itu menerima sedekah Mubarak dengan gembira penuh rasa syukur.
Karena persediaan untuk perjalanan sudah diberikan kepada si wanita, Mubarak lantas menetap di kota itu beberapa waktu lamanya. Ia baru pulang ke tanah kelahirannya ketika orang-orang yang naik haji pulang ke negeri masing-masing.
Sebagaimana orang yang datang dari ibadah haji, disambut oleh sanak keluarga. Sesampainya di rumah, keluarga dan tetangga berdatangan memberi ucapan selamat. Tidak kecuali mereka yang menunaikan ibadah haji pada waktu itu juga.
Tiba-tiba Mubarak mengatakan kepada tamu yang ada, "Jangan ucapkan selamat kepadaku,". Lalu tanpa merasa gengsi dan malu ia katakan yang sebenarnya, "Sebenarnya tahun ini aku tidak pergi haji."
Namun apa jawaban dari sebagian tamu yang berangkat bersama Mubarak, di antara mereka malah mengatakan, "Bukankah engkau membawa titipan uangku dan aku ambil kembali ketika kita bertemu di Arafah?" begitu juga yang lain melanjutkan, "Malahan engkau juga memberi minum aku sewaktu kita bertemu di Mekah?" ujar yang lain memberikan pengakuan.
Mubarak semakin bingung mendengar ucapan-ucapan para tamu yang pergi haji. Beberapa kali Mubarak menolak kalau dirinya pergi haji, karena ia hanya menetap di Kufah sebab kehabisan bekal akibat diberikan kepada si wanita yang kelaparan.
Suatu malam, ketika Mubarak tidur pulas, ia bermimpi. "Hai Mubarak, Allah Swt menerima sedekahmu. Kemudian Dia menyuruh seorang Malaikat menyerupainya untuk menggantikanmu melaksanakan ibadah haji."
============================================
I’tibar :

1.       Pergi haji itu wajib nya 1 kali, alangkah:
·         Lebih utama ONH kita, kita sedekahkan kepada orang yang lebih membutuhkan
·         Dengan kita tidak pergi yg ke 2 kalinya berarti kita memberikan jatah kursi kita kepada orang yg belum pergi.
2.       Bahwa sesungguhnya lebih utama menolong orang-orang di sekitar kita (kerabat maupun tetangga terdekat) yang amat sangat membutuhkan bantuan. (baik itu karena kelaparan/kebutuhan akan biaya pengobatan maupun biaya pendidikan). “sesungguhnya Allah tidak tidur dan dia MAHA MELIHAT”
3.       Bagaimana dengan KURBAN kita ? apakah lebih utama berkurban (membeli hewan) atau memberikan uang tersebut untuk Saudara kita (adik/kakak atau kerabat lainnya) atau tetangga kita yang sedang membutuhkan ? mungkin mereka tidak membutuhkan daging kurban tetapi yang mereka butuhkan adalah biaya hidup untuk anak mereka/ untuk biaya pengobatan / biaya pendidikan.. silahkan memilah dan memilih dengan ilmu…

Minggu, 29 Juni 2014

Syukur Nikmat



Seorang anak yang bermain layang-layang ditengah terik matahari, dia menengadahkan wajahnya untuk melihat layang-layang padahal sinar matahari begitu kuatnya.
Manakah yang lebih kuat mata si anak atau matahari yang bersinar terang… pasti matahari, tetapi kenapa mata si anak masih dapat melihat layang-layang?
Karena konsentrasi si anak fokus kepada layang-layangnya Sehingga sinar matahari yang terik, yang kuat tidak ia rasakan. Si anak tetap fokus pada apa yang ia mainkan..

Begitupun dengan kita.. kita terlalu terfokus dengan dunia, terfokus dengan apa-apa yang kita kejar sehingga kita lupa kepada yang memberikan nikmat dunia.
Maka pantas Allah bersabda : LAIN SYAKARTUM LA-ADZII DANNAKUM WALAIN KAFARTUM INNA AZABI LASYADIID

Kita tidak pernah melihat siapa yang memberikan riZki, fokus kita adalah kalau kita kerja ada gajinyal, kalau kita ngobyek ada hasilnya.. kita lupakan Allah yang Maha Memberi
sabdaNYA : KUL KULLU MIN INDILLAH katakan semuanya dari Allah maka pantaslah Allah mengadzab dengan sangat pedih

Selama ini kita tidak pernah tahu tentang bagaimana bersyukur kepada Allah.

Seorang sahabat berkata kepada Rasululloh :
“ya Rasul, kalau aku duduk bersama engkau aku ingat yang namanya surga, aku ingat yang namanya siksa kubur yang amat pedih tetapi ketika aku kembali kepada keluarga aku lupa ya rosul”
Lalu nabi tersenyum, ucapkan olehmu “YA HAYYU YA QOYYUM LA ILLAHA ILLA ANTA” paling kurang 40x dalam sehari,

Demikianlah ajaran Nabi dalam mensyukuri nikmat.

Itulah obat dan taubat kita dalam mensyukuri nikmat karena ke alpaan kita kepada Allah dan terlalu fokus kepada dunia.
Bahwa kami ini tidak hidup, Engkaulah yang menghidupkan, Engkau yang Maha Hidup ya Allah.. hanya Engkau yang berdiri sendiri, tiada Tuhan selain Engkau. LA ILLAHA ILLA ANTA

== pengajian 05252009 ==

Kamis, 06 Februari 2014

kisah-kisah : NABI MUHAMMAD SAW

Nabi Muhammad SAW


Pada suatu ketika setelah Nabi Muhammad telah wafat, datanglah Abubakar kepada Aisyah istri nabi, (Aisayah adalah anak dari Abubakar), lalu terjadilah dialog seperti dibawah ini:
Abu Bakar : “Ya Aisyah, amal ibadah apa yang belum ayah amalkan daripada sunah Rasulullah SAW”
Aisyah : “Banyak yang belum ayah amalkan, dan Ayah tidak akan sanggup untuk melaksanakannya”
Abu Bakar  : “kalau begitu tolong sebutkan salah satunya” kata Abu Bakar dengan memaksa
Aisyah : “baik, ketahuilah oleh ayah bahwa baginda Rasullullah SAW setiap hari tidak pernah absen memberi makan dan minum kepada seorang peminta2 buta dipasar”

Maka pergilah Abu Bakar  kepasar untuk mencari peminta-minta dimaksud, dan bertemulah ia dengan peminta-minta tsb. Dimana ketika ditemui peminta-minta tsb senantiasa berkata-kata menghina nabi dengan perkataannya “Muhammad gila, Muhammad gila, Muhammad telah merusak agama nenek moyang” dan macam-macam perkataan yang menhina Rasul. Mendengar hal tersebut menangislah Abubakar,
dalam hati abu bakar “Ya Allah, begitu sabarnya junjungan nabi, dihina dan dilecehkan oleh orang ini tapi beliau tetap memberikan makan orang ini, dan dia tidak meminta balasan kepada orang ini untuk memasuki agamanya yaitu Islam padahal Rasul tahu orang ini adalah orang yahudi”

Maka Abubakar menghampiri orang buta ini dengan memberi makan dan minum, dan terjadilah dialog antara di peminta-minta ini dengan Abubakar
Peminta2 : “orang yang memberi makan bukan orang yang biasa”
AB          : “bagaimana engkau tau”
Peminta2 : “orang yang biasa yaitu ia selalu menumbukan makanannya dan menyuapi aku”

Menangislah Abubakar mendengar perkataan peminta2 tsb, betapa mulianya Rasulullah dihina dan di budaki untuk menumbuk makanan padahal ia tahu yahudi ini adalah musuh Allah.
Lalu Abubakar menumbuk makanan sebagaimana kebiasaan rasulullah lalu setelah halus ia menyuapi si yahudi tersebut.

Peminta2 : “ketahui olehmu bahwa aku buta dan aku sudah tidak punya gigi, silahkan suapi aku”

Dengan berat hati Abu bakar menyuapi si peminta2 tersebut. Lalu si peminta-minta tersebut meminta minum.
Abubakar : “ini minuman mu”
Peminta2 : “sudah aku katakan bahwa engkau bukan orang yang biasanya”
AB          : “memang bagaimana orang yang biasanya memperlakukanmu”
Peminta2 : “ia sendoki dan ia suapi aku sedikit demi sedikit dan minumnya dari susu yang hangat.”

Maka bertambah-tambah menangis dan gemetarnya Abu Bakar mengingat kesabaran dari baginda Rasullullah menghadapi si yahudi ini, sambil menangis Abubakar lalu memberikan makan dan minum si yahudi tersebut.
AB          : “sudahkah engkau puas setelah aku berikan makan dan minum”
Peminta2 : “belum, karena yang biasa memberikan makan dan minum kepadaku belum datang.”
AB          : “wahai peminta-minta, ketahui olehmu bahwa yang biasa memberi makan dan minummu dia telah wafat. Dialah orang yang senantiasa engkau cela dan hina, Dialah Muhammad rasulullah.”

Mendengar perkataan Abu Bakar peminta-minta ini berlinang airmata, betapa orang yang selama ini di hina dan direndahkan olehnya, ia dengan sabar meladeni dirinya.
Maka yahudi tersebut lalu mengucap sahadat dan memasuki agamanya Rasulullah SAW.

Maka kembalilah Abubakar kepada anaknya Aisyah RA istri dari baginda Rasulullah, dengan gemetar seakan-akan tiada tulang belulang jatuhlah Abubakar dihadapan Aisyah RA, karena begitu beratnya mengikut ajaran sunah dari Rasulullah SAW
AB          : Wahai Aisyah, tidak sanggup aku untuk mengikuti jejak sunah dari baginda Rasulillah SAW yang demikian hebat, demikian sabar… musuhnya diberikan makan dan dihormati.

Maka bagaimana kita umatnya dapat mengikuti jejak sunah beliau sedangkan kepada hadist dan sunahnya kita saling bantah membantah, saling menyalahkan.
Bagaimana kita akan mendapat syafaat darinya. Barakallah barakallah barakallah.

Allahumma sholli ala sayidana Muhammad wa ali sayidina Muhammad