iklan

iklan banner iklan banner iklan banner iklan banner

Senin, 29 April 2013

Kisah-kisah : NABI ADAM AS



NABI ADAM AS

Tatkala Nabiyullah Adam & istrinya, melanggar larangan Allah yaitu memakan buah khuldi (Al Baqoroh:35).
Maka Allah Murka kepada keduanya yang telah melanggar laranganNYA (Al Baqoroh:36), lalu 
  1. Allah permalukan keduanya dengan terbukanya aurat mereka
  2. Allah usir keduanya dari kenikmatan surga 
  3. Allah pisah keduanya ketika diturunkan ke muka bumi, (dalam satu riwayat 40 tahun, riwayat lainnya 100/200 tahun lamanya keduanya terpisah dan bertemu kembali pada akhirnya di bukit jabal rahmah)


karena penyesalannya telah melanggar larangan Allah SWT..(Konon sampai dua ratus tahun lamanya) nabiyullah Adam menangis dan menyesali perbuatannya seraya berdo'a mengharap ampunan Allah:
" Robbanaa zolamnaa an fuusanaa wa illam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakunanna minal khoosiriin".

“Ya Tuhan kami,sesungguhnya kami telah menganiaya diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”

Al A'raf ayat 23.

Demikianlah kisah nabiyullah Adam & Siti hawa, dimana 1 kali melanggar larangan Allah dan itupun hanya 1 biji buah Khuldi, Allah murka kepada keduanya dan setelah 200 tahun berdoa/meyesali perbuatannya baru kemudian Allah terima taubatnya 

Bagaimanakah dengan kita, 
berapa kali kita melanggar perintahNYA, berapa banyak kita langgar laranganNYA.
Sudahkah kita bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat (taubatn nasuha)
Bagimana bila akibat perbuatan kita, Allah permalukan kita dihadapan manusia dan dihadapan Allah.
Bagaimana bila kita terusir dari buminya Allah, kemana dan kepada siapa kita berlindung..
Masih pantaskah surga bagi kita, masih pantaskah kita meminta dunia?

Sebagai pelajaran bagi kita :
Tatkala ditempat buah2an di supermarket (giant/hero dll), terdapat tulisan "dilarang mencicipi/mencoba" apakah kita patuh terhadap tulisan tsb, kadang kala kita berfikir "ah cuma sedikit ini, tar kalo ga enak gimana.. kan saya mo beli banyak"
Sadarkah kita bahwa yang datang ke supermarket tsb lebih dari 100/200/1000 orang, bagaimana bila semua orang tsb mencicipinya.. 

Tidakkah kisah Nabiyullah Adam patut menjadi itibar (pelajaran) bagi kita.


Tidak ada komentar: